sahabat setia itu bukan hanya didunia dongeng tapi ada disekitar kita percayalah mereka nyata !! karena sahabat ada juga disekitar ku...
Rabu, 13 Maret 2013
Forum Anak Activity ^_^
Rabu, 06 Maret 2013
Anak-Anak Juga Bisa Melakukan Fasilitasi Pembentukan Forum Anak Sui. Ambawang :D
Forum anak daerah merupakan suatu
wadah partisipasi anak, dimana anak di ajarkan untuk mengelola suatu organisasi
sebagai langkah dasar sebelum terlibat langsung dalam pembangunan. Forum anak
daerah Kab. Kubu Raya yang terbentuk pada
tahun 2009 telah banyak melakukan kegiatan yang berfokus pada peningkatan peran anak dan menjadikan anak sebagai subjek
bukan hanya objek. Forum anak kubu raya pernah melakukan audiensi ke kantor
bupati dan menyampaikan langsung rekomendasi anak kepada Bupati kab. Kubu Raya.
Rekomendasi yang ada ditindak lanjuti oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kab. Kubu Raya dengan melibatkan anak-anak yang tergabung
didalam Forum Anak untuk ikut didalam seminar dan workshop yang tujuannya
mengumpulkan informasi tentang isu-isu anak yang ada di Kab. Kubu Raya.
keseriusan pemerintah Kab. Kubu Raya dapat dinilai
sangat baik, pada tahun 2012 BPPKB menjalin mitra bersama Wahana Visi Indonesia
dan dengan adanya mitra kerja BPPKB berharab pemenuhan hak anak yang merata
untuk anak-anak di Kab. Kubu Raya.
Setelah beberapa tahun forum anak menjadi salah satu
organisasi yang menarik perhatian berbagai macam pihak khususnya anak-anak.
Senin, 17 desember 2012 bersama dengan Wahan Visi Indonesia forum anak kab. Kubu
Raya melakukan sosialisasi dan identifikasi isu di kecamatan Sungai Ambawang tujuannya
adalah forum anak tingkat kecamatan yang akan dibentuk benar-benar sesuai
dengan harapan dan kebutuhan anak-anak yang ada di sungai ambawang sehingga
tidak ada interpensi dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu.
Kegiatan yang
berlangsung selama dua hari dari senin, 17 desember 2012 dan selasa 18 desember
2012 ternyata disambut baik anak-anak yang ada di kecamatan Sungai Ambawang dan
mereka menginginkan forum anak kecamatan Sungai Ambawang segera dibentuk agar
mereka memiliki wadah untuk dapat mengeksplorasi bakat, minat dan potensi yang
mereka miliki. Sebagai tindak lanjut forum anak Kab. Kubu Raya akan
melaksanakan regenrasi untuk forum anak kab. Kubu Raya dan melibatkan langsung
anak-anak kecamatan Sungai Ambawang agar mereka dapat secara aktif dan
mendapatkan pengetahuan yang lebih tentang hak-hak serta kewajiban seorang
anak.
Jangan Biasakan Anak Dengan Suap !! -_-'
didalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari ternyata anak-anak juga sering menjadi korban dalam kasus suap di keluarga :/ "bingung" ??....
anak-anak menjadi korban dalam kasus suap di keluarga karena anak-anak seringkali di sodorkan dengan iming-iming imbalan dari orang tua, hal ini membuat anak terbiasa untuk disuap.
dampak negatif dari kebiasaan yang berlangsung terus menerus dan turun menurun, membuat hal ini melekat pada pola fikir dan cara bertindak seorang anak saat dewasa. semua pejabat pemerintah, masyarakat, pengusaha dan presiden pernah menjadi seorang anak. kesalahan pada pola asuh yang berakibat jangka panjang pada anak membuat banyak kerugian. sistem KKN yang ada saat ini dan bobroknya mental orang besar yang terlibat korupsi diidentifikasi terjadi karena kebiasaan turun temurun keluarga.
cara asuh yang benar, dan perhatian orang tua akan membangun mental anak dan membantu tumbuh berkembangnya. biasakan anak-anak menjadi orang yang bertanggung jawab, biasakan anak-anak menjadi anak yang jujur dan bimbing dengan IMTAQ yang akan meperkuat mentalnya ketika dihadapkan pada masalah yang ada.
Inikah Anak Dimata Orang Dewasa?? :'(
kalimat ini tertuang didalam harian daerah Kalimantan Barat
adakah cara lain untuk menghargai anak, adakah orang dewasa yang peka terhadap teriakan dan tangisan anak-anak di negaranya. sebuah hal yang dilema dan tragis menimpa bayi munggil tidak berdosa, desa mega timur sungai ambawang kab. kubu raya di gemparkan dengan penemuan sesosok bayi laki-laki didasar parit. bayi malang ini diperkirakan berusia satu minggu. bayi malang itu ditemukan sudah tidak bernyawa terdampar didasar parit, menurut pengakuan sang ibu anaknya hilang saat dia pergi kemar kecil dan saat masuk lagi ke kamar anak laki-laki mereka sudah hilang. pada kesimpulannya bayi ini di culik lalu dibunuh.
siapapun yang melakukan kejahatan yang mengorbankan nyawa seorang manusia adalah perbuatan yang tidak berprikemanusiaan. anak dilahirkan untuk di jaga, dikasihi, di lindungi dan di jamin kehidupannya. anak adalah anugrah tuhan dan anak adalah generasi yang kelak akan menggantikan posisi stategis yang di pimpin orang dewasa saat ini.
Bagaimana Jika Sekolah Menjadi Tempat Yang tidak Aman Bagi Anak ?? :"(
KEKERASAN DI SEKOLAH
Sekolah disinyalir tidak lagi menjadi tempat yang aman dan
nyaman bagi anak-anak. Sebagaimana dinyatakan oleh Komisi Perlindungan Anak
Indonesia (KPAI) bahwa sepanjang paruh pertama 2008, kekerasan guru terhadap
anak mengalami peningkatan tajam 39,6 persen dari 95 kasus KTA (kekerasan
terhadap anak), atau paling tinggi dibandingkan pelaku-pelaku kekerasan pada
anak lainnya. Ada kecenderungan, angka kekerasan terhadap anak di sekolah
setiap tahunnya mengalami peningkatan. Tidak jelas pasti, apa penyebab
peningkatan angka ini, namun yang pasti adalah anak-anak yang diharapkan
menjadi pemimpin di masa depan, menjadi korban di tangan-tangan yang seharusnya
menjadi contoh dan tauladan mereka sehari-hari. Yang sering terdengar adalah demi
mendisiplinkan anak-anak, maka dibutuhkan tindakan kekerasan .
Guru memang bukan satu-satunya pelaku kekerasan di sekolah.
Perlakuan kekerasan juga memang kerap dilakukan oleh anak-anak terhadap teman
mereka. Hanya saja memang angkanya tidak setinggi dengan pelaku dari kalangan
guru. Juga harap diingat bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anak,
jangan sampai juga membuat kita serta merta menyalahkan anak tersebut. Ada
banyak faktor mereka (anak-anak di sekolah) berbuat kekerasan, antara lain adalah
pengaruh lingkungan dan bahkan mungkin meniru guru-guru mereka yang juga ringan
tangan terhadap murid-muridnya. Tentu tindakan anak-anak sekolah ini juga tidak
bisa dibenarkan begitu saja.
Jika melihat jenis kekerasan yang dialami oleh anak di
sekolah, setidak-tidaknya ada tiga macam, yaitu kekerasan fisik, kekerasan
psikis dan kekerasan seksual. Kekerasan fisik yag kerap kali diterima anak
mulai dari dicubit, dihukum berdiri selama jam pelajaran, ditempeleng sampai
melukai fisik dan bahkan mengakibatkan jiwa anak melayang.
Jenis kekerasan lainnya yang kerap diterima oleh murid
sekolah adalah kekerasan psikis. Kekerasan ini biasanya dilakukan dengan
sebatas kata-kata, akan tetapi dampaknya sangat luar biasa bagi anak. Anak-anak
dicaci maki, diumpat, dihina karena tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah,
tidak bisa menjawab pertanyaan guru dan sebagainya. Walaupun tidak menimbulkan
luka fisik, kekerasan ini juga sangat mempengaruhi kehidupan anak. Anak-anak
yang sering menerima perlakuan yang tidak selayaknya cenderung akan menjadi
anak yang pasif, malas dan tidak mau bersosialisasi.
Kekerasan lainnya yang tak kalah mengerikan adalah kekerasan
seksual yang juga dilakukan oleh oknum guru. KPAID Kalbar sendiri menerima
beberapa pengaduan dari murid mengenai hal ini. Namun biasanya si korban tidak
mau masalahnya di selesaikan saat itu karena takut berdampak pada nilai
pelajarannya. Sehingga penyelesaian masalah ini biasanya menunggu si korban
sudah tamat dan sudah keluar dari sekola tersebut.
Ada pula kasus-kasus menyangkut dunia pendidikan yang tidak
langsung berupa kekerasan misalnya anak-anak yang belum membayar SPP tidak
diperbolehkan mengikuti ujian, anak-anak yang bermasalah dengan pidana ringan,
narkoba, hamil diluar nikah dsb, juga sering mendapat perlakuan yang tidak
ramah anak, bahkan harus dikeluarkan dari sekolah dan ini berarti merampas
haknya untuk mendapat pendidikan.
Situasi umum dan jenis kekerasan yang menimpa anak-anak di
sekolah membuat kita semuanya seharusnya bertanya, apa yang terjadi dengan
system pendidikan kita? Apakah ini sekedar kesalahan oknum-oknum guru, atau
kesalahan yang sudah sistemik di dalam system pendidikan yang ada ?
KESIMPULAN
Melihat realitas yang ada, maka mulai saat ini
tindakan-tindakan kekerasan yang dibungkus dengan jargon “mendidik anak” harus
dihentikan, baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Kekerasan yang
menimpa anak, apapun bentuknya sesungguhnya sangat merugikan anak, karena akan
mempengaruhi pertumbuhan fisik, psikis dan dunia anak. Di samping itu tindakan
kekerasan juga sebenarnya dilarang oleh undang-undang, sehingga siapapun yang
melakukan tindak kekerasan kepada anak berhak melaporkannya kepada pihak yang
berwajib sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang. Untuk mencegah semakin
seringnya terjadi tindak kekerasan terhadap anak, maka perlu dilakukan
1.
kampanye tentang hak-hak anak, baik kepada
masyarakat, guru dan bahkan juga kepada para pengambil kebijakan di tingkat
local.
2.
peran orangtua dan organisasi masyarakat
sangat penting untuk memantau proses belajar anak di sekolah, apakah terjadi
kekerasan atau tidak.
3.
mendesak instansi terkait (Dinas Pendidikan)
agar membuat larangan penghukuman fisik bagi anak-anak di sekolah. Guru tidak
dilarang untuk menghukum anak yang melanggar aturan sekolah, akan tetapi
hukuman yang diberikan seharusnya yang dapat mengembangkan dirinya, bukan
menciderai fisik dan psikisnya seperti yang selama ini terjadi.
4.
Kebijakan
yang ramah anak berkenaan dengan anak-anak yang bermasalah, baik ekonomi,
sosial maupun yang lainnya.
Karena banyak sekali cara untuk
memberikan hukuman yang lebih layak dan baik untuk dapat diterima anak apabila
anak melakukan kesalahan, dan yang perlu kita perhatikan adalah anak melakukan
sessuati kesalahan pasti memiliki faktor pemicu dan penyebab kenapa mereka
seperti itu. Kita sebaiknya harus memperhatikan segala hal yang terbaik bagi
anak. Untuk masa depan yang lebih baik.
*Tanggapan dari delegasi Kalbar
(KPAID & Forum PIK) dalam kegiatan semiloka Sidang Ham II, Jakarta 11-12
Desember 2012
Selasa, 05 Maret 2013
Beberapa Kegiatan Yang Kami Laksanakan :D (masih banyak lagi :*)
Kegiatan yang kami laksanakan, sosialiasi Nge-Lem, peringatan HAN 2012, dan Sosialiasi Forum Anak tingkat Kecamatan.
Laporan Konsultasi Nasional Pembangunan Paska 2015
Konsultasi
Nasional Untuk Agenda Pembangunan Paska 2015
Jakarta,
20-21 Februari 2013
Hotel
le Meridian Jakarta pusat
Daftar
Undangan Pertemuan :
AMAN
AMAN Indonesia
ASEAN Foundation
Ashoka
Asosiasi
Pendamping Perempuan Usaha Kecil
Bali Sruti
CIS Timor
CIPG
Ford Foundation
Forum Anak Cinta Katulistiwa
Forum Anak Kalimantan Barat
Gender Study Centre
Greenpeace
HIVOS
Humanitarian Forum Indonesia
Indonesia Corruption Watch
Indonesian Forum for Budget Transparency
INFID
INSUFA
Kemitraan
KIPRA Papua
Koalisi Perempuan Indonesia
Koalisi Rakyat Untuk Hak Atas Air
Komnas Perempuan
KPA (Konsorsium Pembaruan Agraria)
LP3ES
Maha Bhoga Marga (MBM)
Mercy Corps Indonesia
Oxfam GB Indonesia
Pelangi Indonesia
PRAKARSA
Save the Children Indonesia
Sekretariat Bersama Indonesia Berseru
The Nature Conservancy
TIFA
Tiri (Integrity Action)
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)
Women Research
Institute
World Vision
Indonesia
World Wildlife Fund Indonesia
Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum (YAKKUM)
Yayasan Kesehatan
Perempuan
Yayasan
Pembangunan Berkelanjutan (YPB)/LEAD Indonesia
20 Februari 2013
Waktu
|
Kegiatan
|
09.00 – 09.15
|
ISTANA NEGARA: Pembukaan
• Laporan Ketua Komisi Nasional Agenda Pembangunan
Pasca-2015, Kuntoro Mangkusubroto
|
09.15 – 09.45
|
Pidato Kunci
• Pidato Pengarahan Presiden RI Susilo
Bambang Yudhoyono
|
09.45 – 10.00
|
Perjalanan menuju Le Meridien Hotel
|
10.00 – 11.30
|
LE MERIDIEN HOTEL:
Sesi 1: Milenium Development Goals (MDGs)
dan Keberlanjutannya Pasca-2015
|
11.30 – 13.00
|
Sesi 2: Isu-Isu pembangunan baru bagi bagi Agenda
Pembangunan Pasca-2015
|
13.00 – 14.00
|
Makan Siang
|
14.00 – 15.30
|
Sesi 3: Kerangka dan Agenda Pembangunan
Pasca 2015 – Perspektif HLPEP: Kemitraan pada segala tingkatan
|
15.30 -15.45
|
Istirahat
|
15.45 – 17.15
|
Sesi 4 - Pandangan Nasional dan
Sub-Nasional mengenai Agenda Pembangunan Pasca 2015
|
17.15 – 17.30
|
Penutupan hari pertama
|
21 Februari 2013
Waktu
|
Kegiatan
|
09.00 -09.45
|
LE MERIDIEN HOTEL: Pembukaan
• Pengantar Memasuki Diskusi Kelompok: Merumuskan
Masukan bagi Visi dan Agenda Pembangunan Pasca-2015 – Anggota Komisi Nasional
Agenda Pembangunan Pasca-2015
|
09.45 – 10.00
|
Istirahat
|
10.00 – 13.00
|
Diskusi Kelompok
1.Kelompok Masyarakat Sipil
2.Kelompok Pemuda
3.Kelompok Pengusaha/Sektor Swasta
4.Kelompok Parlemen
5.Kelompok Pemerintah
6.Kelompok Akademisi
|
13.00 – 14.00
|
Makan Siang
|
14.00 – 15.30
|
Pleno Hasil Diskusi
|
15.30 – 16.00
|
Penutupan oleh Ketua Komisi Nasional Agenda
Pembangunan Pasca-2015, Dr. Kuntoro Mangkusubroto
|
PEMBELAJARAAN:
Dalam kegiatan yang
dilaksanakan selama dua hari kami
membahas mengenai agenda pembangunan paska 2015 apa yang akan negara lakukan
dan cara strategis yang dapat dilakukan bersama-sama seluruh negara. Dalam
pidato bapak presiden RI menyampaikan juga bahwa kita tidak hanya menyalahkan
pemerintah atas indicator MDGs yang belum tercapai, kita diajak untuk
bersama-sama bergandengan tangan untuk membantu pencapaian MDGs
tersebut. Isu yang diangkat dalam
konsultasi nasional antara lain, isu kemiskinan, pembangunan, lingkungan dan
sumber daya manusia yang berkualitas.
Presiden RI menawarkan Opsi yang dapat diambil untk MDGs paska 2015
antara lain, 8 goal tetap di jaga (penajaman-penajaman pada goal yang ada), 8
goal mendapatkan penambahan atau pengurangan, atau memformat seluruh goal
yang ada tetapi presiden tidak menawarkan opsi terakhir dalam konsultasi
nasional untuk pembangunan paska 2015.
Kami sebagai satu-satunya
perwakilan anak dari daerah, remaja yang mendominasi kegiatan konsultasi
pembangunan paska 2015 adalah remaja dari ibu kota Jakarta yang terdiri dari
organisasi pemuda yang berskala nasional, provinsi dan international. Suatu
kebanggaan bagi kami dapat mengikuti kegiatan yang akan memberikan warna baru dalam pembangunan
dunia ini, saya menjadi saksi langsung dan menyampaikan pandangan saya
tentang pembangunan setelah tahun 2015. Kami juga menawarkan rekomendasi
tentang ekonomi yang berkeadilan, penilaian keberhasilan indikator
berdasarkan kualitas bukan kauntitas dan pembangunan yang berkepanjangan dengan
memprioritaskan remaja dan anak dalam target-target pembangunannya.
Konsultasi nasional
pembangunan paska 2015 memberikan gambaran yang luas dan mendasar untuk kami,
karena kami dapat melihat bagaimana negara Indonesia sangat serius dan konsen
terhadap masalah yang terjadi Indonesia mengingat pencapaian MDGs kita yang
masih mendapatkan nilai merah. Kami mengharapkan gambaran dan rekomendasi
yang kami berikan dapat menjadi acuan hingga ditingkat dunia, dan menjadi
bekal Presiden RI dalam sidang HLPEP pada bulan maret mendatang.
|
TANTANGAN :
Sebenarnya tidak ada
tantangan yang serius dalam kegiatan konsultasi nasional tersebut, namun kemi
sebagai satu-satunya perwakilan dari daerah belum dapat menyalurkan secara
penuh masalah-masalah atau hal yang menjadi kendala dalam mencapai MDGs.
Banyaknya jumlah anak-anak dari ibu
kota juga berpengaruh pada rekomendasi yang kami berikan karena secara garis
besar isu yang tercantum dalam rekomendasi adalah masalah yang datangnya dari
perkotaan saja, sedangkan isu nasional tidak menjadi salah satu pertimbangan.
|
SARAN DAN HARAPAN :
Semoga pada pertemuan
selajutnya anak-anak/ remaja dapat diwakilkan juga oleh anak-anak dari
seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Dengan adanya forum diskusi yang
melibatkan remaja dan anak pada pertemuan tersebut dapat menjadi rekomendasi
bukan hanya angin lalu yang tidak didengarkan apalagi untuk di bawa pada
sidang HLPEP. Terlibatnya unsure seperti pemuda dan anak semoga dapat
berpengaruh besar pada proses pembangunan paska 2015.
|
Langganan:
Postingan (Atom)